Labels

Sunday 27 January 2013

Baik Dimuka Belum Tentu Cinta


-- Berawal dari pertemuan pertama, walau tak saling pandang, tapi setidaknya ada yang mencuri pandang. Itulah  yang dialami oleh afdhol seorang mahasiswa baru yang tidak sengaja berpapasan dengan umi dibawah pohon beringin depan kampus. Umi juga mahasiswi baru satu angkatan dengan afdhol, akan tetapi dia mempunyai keunikan tersendiri yang bisa memikat hati.
“umi... bayang dirimu menghantui pikiranku”, ungkap afdhol dalam kesendiriannya. Tampaknya rasa cinta telah mulai meracuninya yang berujung kepada kegalauan tak bertepi.
Hari berganti hari, tapi keadaan tak berganti dengan keadaan yang lebih baik.
“dhol ada apa denganmu?, Akhir-akhir ini kelihatannya dirimu sering melamun, malah kadang  senyum-senyum sendiri” tanya rosyid teman sekelasnya. “biasa anak muda, lagi kena penyakit cinta” jawab afdhol dengan diringi senyuman.
afdhol termasuk tipe cowok pemalu, walaupun hampir setiap hari  bertemu dengan umi sang primadona yang mempunyai tempat istimewa di hatinya, afdhol hanya mampu memandangnya dari kejauhan. Rasa cinta pun tetap masih menjadi rahasia.
Umi...wajahmu selalu memenuhi mataku
Bibir ini mendadak kaku tatkala berpapasan denganmu
Tubuh perkasa terkulai lemah jika sehari tidak berinteraksi denganmu
Sungguh racun cinta telah merasuki diriku
“um....kamu di panggil oleh mas adi, sekarang  ditunggu di ruang  pojok sebelah sana” kata ida teman sekelasnya. Mendadak wajah umi memerah, dengan tergesa-gesa dia lansung menuju ruangan dimana mas adi menunggu.
Tok..tok..assalamu’alaikum
“Wa’alaikum salam warahmatullah,  masuk aja um!, pintunya tidak di kunci kok” perintah mas adi, “ bagaimana jawabanmu?” lanjut mas adi
“Bagaimana aku menolakmu, sedangkan kau mencintaiku melebihi cintaku pada diriku”, jawab umi sambil tersenyum.
Horeee...sepontan kata itu keluar dari mulud mas adi, begitu bahagia karna cintanya di terima oleh umi.
Hubungan adi dan umi berjalan lancar, ini di dukung dengan kedewasaan adi dalam mengatasi kemanjaan umi sang kekasih hati. Ma’lum karena adi adalah mahasiswa semester lima.
Sememtara itu afdhol masih dalam kegalauannya, sampai-sampai dia tidak tau kalau umi telah jatuh kepelukkan orang lain.
“Sayang....gimana kabarmu?, lama sudah tidak bertemu, aku merindukanmu” terdengar suara adi dari luar ruangan, umi yang tak sengaja lewat tersentak mendengarnya, seketika timbul kecurigaan dan pertanyaan dihat umi.
Siapakah yang dimaksud?
Apakah kau bermain dibelakangku?
Umi tidak langsung menanyakan, tapi memilih untuk mencari tau terlebih dahulu. Tentunya dengan harap kecurigaannya tidak benar.
Mulailah hari berjalan dengan kepura-puraan, umi tidak bisa sepenuh hati dalam mencintai adi. Bayang-bayang pengkhianatan tambah hari tambah kuat. Diantara benci dan cinta.
“Maaf sayang aku pergi dulu ada urusan mendadak” adi kelihatan gugup dan buru-buru pergi setelah menerima telpon dari seseorang. Kecurigaan umi memuncak, akhrirnya dia memutuskan untuk mengukuti adi dan berhati-hati agar tidak ketahuaan.
“Tidaaak.....” sepontan umi berteriak. ternyata betul dugaan umi, adi menemui seoarang cewek.
“Mas... kita putus!, ternyata selama ini aku telah salah menilaimu, kamu telah menyia-nyiakan kesetianku”
Tidak umi......dengarkan dulu penjelasanku! Adi membela.
Cukup! Aku tak mau  lagi mendengar kata-katamu mas. Umi bersi keras.
“Mbak... anda telah salah faham” saut cewek yang ditemui adi. Seketika umi tercengang
“Aku ini adiknya mas adi, aku menyeruh dia kesini karna aku butuh uang secepatnya, ada acara diluar kota dan hari ini adalah terakhir pembayaran. Maaf mbak kalau membuat kamu salah faham.”
Seketika umi tersipu malu disertai senyum bahagia seraya berkata “maaf mas, aku telah salah sangka.”
“Tak apa, itu menunjukkan bahwa kamu benar-benar mencintaiku” jawab adi
“Hem...”umi menimpali
Kemesraan umi dan adi semakin terjalin, kecurigaan telah hilang setelah mendapat kejelasan. Hingga...
“Rasanya begitu berat, tapi ini harus aku katakan. Umi.., sebenarnya aku sangat mencintaimu, begitu pula aku tau kamu sangat mencintaiku. aku tidak ingin berpisah denganmu, begitu pula dirimu tidak ingin terpisah denganku. Tetapi apa daya, ternyata takdir berkata lain.
Umi...maafkan diriku!, aku harus pergi meninggalkanmu. Ayahku telah meniggal dunia dan adik-adikku masih kecil-kecil. Tentunya mereka membutuhkan biyaya hidup dan pendidikan. Sungguh sangat terpaksa aku harus putus kuliah dan aku pun harus pulang ke medan tempat asalku, menggantikan ayah sebagai kepala rumah tangga keluargaku.
Aku tidak ingin kamu menunggu sesuatu yang tidak pasti, maaf umi..!, aku harus pergi meninggalkanmu. Dengan sungguh terpaksa aku memutuskanmu.” Kata adi memelas
“Hiks..hiks..” umi tak kuasa membendung aliran air matanya, sampai dia tidak mampu mengucapkan satu kata pun, seakan-akan siang mendadak malam, tubuh pun seakan kehilangan kakinya.
Semenjak kepergian adi, umi sering melamun dan menyendiri. Tapi hal itu tak berlangsung lama, umi adalah termasuk cewek yang tabah dalam menghadi cobaan, setelah beberapa hari, umi kembali seperti semula seakan tak pernah terjadi apa-apa.
Allahu akbar..allahu akbar, lailaha illallahuwallahu akbar, allahu akbar, walillahilham
Takbir malam Idul Fitri mulai bergema, SMS ucapan selamat hari raya memenuhi ponsel umat islam, begitu pula pada ponsel afdhol.
Disaat asyiknya membaca SMS selamat Idul Fitri, tiba-tiba afdhol tersenyum sendiri. Sepertinya dia mendapat inspirasi.
“Selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Afdhol Mahasin dan keluarga” afdhol mengirimkan SMS tersebut kepada umi dengan penuh harap.
Malam itu afdhol menuggu balasan SMS dari umi, setiap kali ada SMS masuk, dia tersenyum, tetapi setelah dibaca, wajahnya kembali murung. Ternyata bukan SMS dari umi.
“Afdhol bangun!, ayo mandi , shalat ied hampir mulai” teriak ibu membangunkan afdhol anak tercintanya. Sepontan afdhol bangun dan mencari ponselnya. Wajahnya mendadak bersemangat ketika membaca SMS.
“Iya, tapi sebelumnya maaf!, ini afdhol siapa?”, balas umi.
Wajahnya berubah lagi setelah tau isi sms tersebut, agak murung. Tapi setelah beberapa saat tersenyum kembali. ”Wah, ini paling dia cuma memastikan saja, sekarang saatnya mandi, akan aku balas SMS dari umi nanti sore saja” kata adhol dalam hati.
Setelah seharian silaturrahim ke rumah sodara dan tetangga, afdhol beristirahat dan langsung mengambil ponselnya  guna membalas SMS dari umi tadi pagi.
“Ini afdhol anak kelas F, anda mengenalnya?”
“Oh, sampean to, maaf! Aku tidak tau nama lengkap kamu.” Jawab umi
“Iya tidak apa-apa, padahal aku sudah tahu nama lengkap kamu dari dulu lo. Kamu tidak mengucapkan selamat dan minta maaf padaku?” afdhol menggoda.
“Hem..iya, selamat idul fitri dan mohon maaf lahir batin juga”, lanjut umi
“Nah, begitu baru baik. Gimana lebarannya?” afdhol menyambung pertanyaan
“Asyik banget bisa kumpul dengan keluarga, kamu sendiri gimana?” Jawab umi, sekaligus bertanya.
“Iya, sama, asyik banget”. Jawab afdhol singkat.
Hari itu wajah afdhof berseri-seri bagai lampu philips, “wah, modusku berhasil” bisik dia dalam hati.
Hubungan afdhol dan umi semakin akrab, walau hanya sekedar diSMS, tapi terasa begitu istimewa bagi afdhol.
Tidak terasa liburan Idul Fitri telah usai, perkuliahan sudah mulai aktif seperti biasa. Akhirnya hari yang ditunggu afdhol datang, dengan semangat penuh dia berangkat ke kampus,berharap bertemu umi dihari pertama kuliah.
        “Umi.. gimana kabar” tanya afdhol dengan gugup, “alhamdulillah baik, kamu sendiri?” jawab umi.
“Alhamdulillah, seperti yang kamu lihat” afdhol meneruskan.
Semakin hari mereka semakin akarab, bahkan kadang saling merayu dengan kata-kata gombal. Dan hal ini tambah meyakinkan afdhol untuk segera mengungkapakan cintanya kepada sang primadona.
“Umi..ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu” afdhol memberanikan diri.
“Apa?”, saut umi
Afdhol melanjutkan “Aku mencintaimu, maukah kau jadi kekasihku?”
“Hem... “umi tersenyum lembut, seraya mengatakan “maaf!, aku hanya menganggapmu sebagai kakak, sebenarnya aku telah mempunyai tunangan. Insyaallah liburan semester depan kami akan menikah.”
“Tidaaak” teriak afdhol sepontan.












3 comments:

  1. untuk setiap dialog, diawali huruf kapital. apalagi untuk nama :)

    ReplyDelete
  2. untuk nama juga pake huruf kapital, dimanapun letaknya. :)

    ReplyDelete

Blogroll